20 Pohon di Pulau Bersejarah Diperiksa
Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama Unit Pengelola Pengembangan Tanaman Perkotaan (UPPTP) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, melakukan pemeriksaan dan penilaian kesehatan pohon di empat pulau bersejarah, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu.
B agian penting dari ekosistem
Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk menjaga kelestarian pohon-pohon yang usianya sudah puluhan hingga ratusan tahun dan mengidentifikasi potensi bahaya yang disebabkan oleh pohon atau ranting yang tumbang.
"Pohon-pohon ini juga merupakan bagian penting dari ekosistem
dan keindahan alam di pulau bersejarah ini," ujarnya, Senin (9/9).Sudin Tamhut Jakarta Utara Tangani 5.825 Pohon Rawan TumbangMis'ari menjelaskan, pohon yang telah dilakukan pemeriksaan yakni, di Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Phon yang diperiksa berjenis Kedondong Laut, Ketapang, Cemara Laut, Asam Jawa, Sentigi Laut, Mindi, Kepuh, Kuda, Angsana, Akasia, Saga, Waru, dan Trembesi.
"Tidak hanya manusia ataupun hewan, tanaman juga membutuhkan perhatian khusus untuk perlindungan dan kesehatan," ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini akan dilakukan rutin dan berkelanjutan untuk mendeteksi pohon dari kerusakan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti serangan hama, penyakit (bakteri), cuaca (angin, hujan, petir), dan sebagainya.
"Upaya ini sebagai langkah preventif untuk menjaga keselamatan semua orang baik pengunjung maupun pegawai," terangnya.
Sementara itu, Petugas Pelaksana (UPPTP) Dinas Tamhut DKI Jakarta, Juarsa menambahkan, dari hasil pengecekan didapati delapan batang pohon yang kurang sehat atau mulai lapuk dan keropos.
"Dalam pengecekan kesehatan pohon ini kami menggunakan teknologi Arborsonic tiga dimensi (3D) Tomography yang canggih," bebernya.
Ia menambahkan, alat yang digunakan tersebut memberikan hasil yang terperinci dan data akurat mengenai kesehatan internal pohon. Bahkan, dapat membantu memberikan rekomendasi lebih lanjut untuk penanganan dan perawatan pohon guna memastikan keawetan serta keamanannya.
"Kegiatan ini menjadi salah satu komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menjaga keselamatan dan keseimbangan ekosistem serta ekologi dari situs-situs bersejarah yang ada di Jakarta," tandasnya.